Pemerintah Perkuat Kesejahteraan Petani Demi Swasembada Pangan

Jumat, 03 Oktober 2025 | 09:04:40 WIB
Pemerintah Perkuat Kesejahteraan Petani Demi Swasembada Pangan

JAKARTA - Kesejahteraan petani kembali menjadi perhatian utama pemerintah. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen penuh pemerintah untuk menjaga harga gabah, memastikan ketersediaan pupuk, serta menyalurkan bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan) secara tepat sasaran.

“Pemerintah berkomitmen penuh menjaga kesejahteraan petani. Kebijakan pemerintah menjaga harga gabah, menjamin ketersediaan pupuk, serta menyalurkan bantuan alsintan dan benih tepat sasaran,” ujar Andi Amran Sulaiman.

Menurutnya, perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap sektor pertanian menjadi energi besar bagi kementerian untuk bekerja lebih cepat. Swasembada pangan bukan lagi sebatas mimpi, tetapi target yang sedang diwujudkan dengan langkah nyata.

Dukungan Presiden Jadi Energi Baru

Andi Amran menekankan bahwa dukungan Presiden memberi kekuatan untuk bergerak serentak di semua lini. Ia menyebut berbagai kebijakan strategis kini dijalankan lebih terarah demi menghindari krisis pangan.

“Dengan dukungan penuh Bapak Presiden, kita bergerak serentak. Pupuk tersedia, harga gabah dijaga, benih dan alsintan disalurkan, dan Bulog diperkuat untuk menyerap hasil petani. Semua ini semata-mata untuk memastikan petani tersenyum dan masyarakat kita aman dari krisis pangan,” tegasnya.

Pola kerja kolaboratif pun terus diperkuat. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bulog, hingga petani dilibatkan dalam mekanisme bersama agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

“Kami ingin memastikan bahwa petani tidak lagi menjadi korban permainan harga. Justru petani harus menjadi pahlawan sekaligus pihak yang paling diuntungkan dari kerja kerasnya,” tambah Andi Amran.

Apresiasi dari Petani di Daerah

Kebijakan pemerintah ini disambut gembira oleh petani, khususnya di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Mereka menilai perhatian pemerintah semakin nyata, terutama dalam hal pupuk, harga gabah, bantuan benih, dan alsintan.

Muchtar Usman, perwakilan Kelompok Tani Pada Elok Desa Panaikan, Kecamatan Minasatene, mengaku merasakan perubahan besar dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini ia sampaikan langsung saat berdialog dengan Menteri Pertanian pada kegiatan tanam jagung serentak melalui program Senator Peduli Ketahanan Pangan.

“Dulu kami kesulitan mendapatkan pupuk, bahkan kalaupun ada harganya sangat mahal. Alhamdulillah sekarang sudah terbalik. Kalau dulu kami yang berburu pupuk, sekarang justru kami yang diburu oleh pekerja,” kata Muchtar.

Selain pupuk, kebijakan pemerintah menetapkan harga gabah juga dianggap memberikan kepastian dan rasa tenang.

Harga Gabah Lebih Stabil

Bagi petani, harga gabah sangat menentukan keberlangsungan hidup. Jika harga jatuh terlalu rendah, maka jerih payah mereka seolah tak bernilai. Namun, kebijakan terbaru membuat situasi berubah.

“Ketika harga gabah dipatok pemerintah, kami bisa menikmati hasil jerih payah kami tanpa khawatir anjlok. Ini memberikan motivasi dan semangat baru bagi kami untuk terus meningkatkan produksi,” ujar Muchtar.

Kepastian harga gabah membuat petani tidak hanya merasa dihargai, tetapi juga semakin bersemangat untuk mengelola lahan lebih optimal. Kepercayaan diri pun tumbuh, karena hasil panen mereka kini lebih aman dari gejolak harga.

Bantuan Benih dan Alsintan

Dukungan pemerintah tidak berhenti pada pupuk dan harga gabah. Petani juga merasakan manfaat dari bantuan benih unggul dan alat mesin pertanian. Menurut Muchtar, bantuan ini bukan sekadar meringankan beban, melainkan juga menjaga kesinambungan produksi.

“Alhamdulillah Pak Menteri peduli kepada kami. Selain bantuan benih, beliau juga menyerahkan satu unit traktor untuk kelompok kami. Ini jelas sangat membantu kami dalam mengolah lahan, mempercepat kerja, dan meningkatkan hasil panen,” jelasnya.

Dengan adanya bantuan traktor, proses pengolahan lahan menjadi lebih cepat dan efisien. Hal ini otomatis berpengaruh pada peningkatan produksi. Petani yang sebelumnya terbatas tenaga, kini bisa lebih produktif.

Optimisme Menuju Swasembada

Berbagai dukungan tersebut membuat para petani semakin optimistis bahwa target besar swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat dari perkiraan. Produksi pertanian mulai menunjukkan peningkatan yang nyata.

“Kami sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Perhatian dan kepedulian ini benar-benar kami rasakan,” kata Muchtar dengan penuh syukur.

Optimisme ini menjadi bukti bahwa kebijakan pemerintah di bidang pertanian tidak berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar dirasakan di lapangan. Petani kini merasa lebih diperhatikan, lebih terlindungi, dan lebih percaya diri menghadapi masa depan.

Kolaborasi dan Masa Depan Pertanian

Mentan Andi Amran menegaskan kembali pentingnya kerja kolaboratif. Bagi pemerintah, keberhasilan swasembada pangan tidak hanya soal hasil panen melimpah, tetapi juga memastikan petani sejahtera dan masyarakat aman dari krisis pangan.

Ke depan, program berkelanjutan akan terus diperkuat, mulai dari jaminan pupuk, bantuan benih, dukungan alsintan, hingga memperkuat Bulog dalam menyerap hasil panen. Semua ini dilakukan demi tercapainya kemandirian pangan nasional.

Petani kini bukan lagi pihak yang termarjinalkan, melainkan pilar utama yang menopang ketahanan pangan bangsa. Dengan kebijakan yang tepat, Indonesia diyakini mampu mencapai swasembada dan bahkan menjadi lumbung pangan dunia.

Terkini